MAKNA GOTONG ROYONG
Salah
satu ciri gotong royong Amerika terkandung dalam arti kata caring. Carol
Gillligan dalam bukunya In A Different Voice mengatakan bahwa caring merupakan
suatu sikap moral dengan arti praktis dalam kehidupan kita. Di dalam konsep
gotong royong caring tidak hanya berarti sikap moral antar individu,
akan tetapi telah menjangkau komunitas yang lebih luas. Ada 4 konsep caring
yang dapat menjelaskan gotong royong di Amerika yaitu suatu kewajiban moral,
suatu affect, suatu interaksi antar masyarakat. Dengan demikian, gotong
royong sudah dapat dirasakan sebagai suatu kewajiban moral individu internal,
suatu yang berinteraksi dengan sesama dan yang akhirnya berkembang menjadi
suatu aktivitas masyarakat dan bangsa Amerika.
Unsur
lainnya yanh menjadi dasar gotong royong di Amerika ialah empathy, suatu
kemampuan untuk membayangkan diri kita berada di posisi orang lain, dan
mengerti penderitaan, perasaan, harapan serta tindakan orang lain itu. Di dalam
konteks American volunteerism emphaty yang semula merupakan suatu reaksi
spontan pada suatu keadaan menyedihkan dari sesama manusia. Saat ini digalakkan
melalui organisasi-organisasi pribadi dan dikembangkan oleh
organisasi-organisasi swadaya atau Non-Governmental Organisation
(NGO).
(NGO).
Para
sukarelawan biasanya tidak mengharapkan penghargaan setimpal karena kegiatan
mereka betul-betul sukarela dan dengan keikhlasan hati. Dalam hal ini, ajaran
keagamaan sangat terasa dominan, mereka percaya bahwa siapa yang menolong orang
yang membutuhkan akan mendapatkan rahmat dari Tuhan.Bangsa Amerika dikenal
sebagai bangsa yang memegang teguh paham individualisme. Bagi orang asing (non-America)
kata ini sering disalah artikan dengan egoisme bagi bangsa Amerika adalah
orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri. Paham
individualisme dalam arti populer masyarakat Amerika adalah menghargai hak-hak
dan kewajiban indvidu. Amerika mengasumsikan sebuah konsep waktu yang valid
yaitu Masa Lampau, Masa Kini dan Masa Depan untuk lebih jelasnya marilah kita
bahas di sini :
GOTONG ROYONG DI MASA LAMPAU
Dalam
sejarah bangsa Amerika, gotong royong sudah hidup di Amerika sejak zaman
kolonial, sebelum berdirinya negara Amerika Serikat sampai sekarang. Kekuatan
gotong royong seperti senjata terhebat yang dapat melawan kemiskinan, narkoba,
kehamilan di luar nikah, dan batas antara generasi tua dan muda. Kebutuhan
dan tujuan yang sama membawa masyarakat dalam spirit gotong royong dadan kerja
sama untuk menjaga eksistensi komunitas. Spirit gotong royong dimulai sejak
awal kedatangan kaum imigran pertama, salah satunya yang datang dengan kepal The
Flower dan bermukim di daerah Plymouth. Spirit saling menolong dan istilah
“help thy neighbor” muncul pada waktu mereka mengalami kesulitan dan
bahaya kelaparan pada bulan-bulan pertama setelah mendarat. Kebanyakan mereka
yang belum berpengalaman dalam bercocok tanam ataupunn pembukuan lahan baru.
Sejara mencatat suku Indian-lah yang pertama menanamkan spirit gotong royong
pada masyarakat baru itu. Spirit gotong royong yang mereka pelajari dari suku
Indian ini diabadikan dalam budaya Amerika dengan perayaan Thanksgiving yang
sampai sekarang masih hidup di masyarakat Amerika dan dirayakan setiap kamis
minggu terakhir bulan November. Banyak lagi hal-hal / peristiwa-peristiwa
gotong royong yang terjadi dari masa ke masa di Amerika itu sendiri yang terus
melekatkan spirit gotong royong ini kepada masyarakat Amerika hingga saat ini.
GOTONG ROYONG MASA KINI
Peneliti
Jepang Motoko Imai pada tahun 1996 mencatat Amerika Serikat merupakan negara
yang paling maju dalam hal kedermawaan khususnya dalam hal prosentasi
pendapatan yang diberikan untuk amal, dan rata-rata jumlah waktu yang diberikan
untuk pekerjaan sukarela.
Besarnya
kesadaran untuk gotong royong dapat ditelusuri oleh 2 hal. Pertama, keinginan
untuk bekerja sama dan membantu orang lain berasal dari awal berdirinya negara
ini, yaitu mulai dengan komunitas setempat yang dibangun oleh rakyat secara
gotong royong yang selanjutnya berkembang menjadi koloni dan akhirnya menjadi
negara-negara bagian (States) dan bersatu menjadi negara Amerika Serikat
(The United Stated). Voluntarism Amerika juga datang dari agama.
Gereja-gereja maupun synagoge (tempat ibadah orang Yahudi) telah selalu menjadi
sumber-sumber besar kegotongroyongan dan sampai sekarang keadaannya masih
demikian.
Hal
kedua yang menyebabkan volunterisme marak di Amerika adalah karena pemerintahan
federal maupun pemerintahan lokal memberikan bantuan dana yang cukup besar pada
organisasi-organisasi nirlaba. Karena alasan-alasan tersebut, terdapat banyak
kelompok-kelompok relawan dan organisasi-organisasi nirlaba di Amerika. Sekolah
dan badan-badan usaha mempunyai program-program volunteri yang saling
berhubungan, sedangkan untuk sumbangan amal, badan bernama The United Way mengumpulkannya
dari memotong gaji langsung pendonor yang terdiri dari pegawai-pegawai
perusahaan dan pemerintahan. Dengan demikian melalui volunterisme dan
sumbangan, para individual dapat mengungkapkan keinginan mereka, masyarakat
seperti apa yang mereka inginkan dan isu-isu apa yang mereka anggap penting dan
perlu dibantu (Imai 1996)
GOTONG ROYONG MASA DEPAN
Salah
satu usaha untuk menyemarakkan volunterisme adalah usaha Jummy Carter dan Bill
Clinton yang membawa arah gotong royong ke era “Post Moderism”, yaitu
dimana sukarelawan menerima imbalan uang untuk waktu dan tenaganya. Hal ini
mengundang kritikan dari tokoh-tokoh sosial yang mengatakan apa arti
volunterisme bila dibayar kata volunteer mengandung makna keikhlasan hati untuk
membantu tanpa mengharapkan imbalan kecuali kepuasan hati sudah dapat membuat
“perbedaan” pada kehidupan sesama.
Para
kritikus berpendapat bahwa program-program yang dicanangkan pemerintah tentang
volunteerism berlawanan dengan makna murninya. Timbul pertanyaan akankah
semangat gotong royong yang telah menjadi cikal bakal masyarakat Amerika
tertelan oleh perubahan zaman? Kalau melihat kebiasaan masyarakat di
daerah-daerah dan kota-kota kecil yang masih melakukan semangat gotong royong
secara spontan kiranya semangat murni masih akan hadir bersama modern
volunteerism.
Gotong
royong dari masa ke masa mengalami pasang surut. Suatu hal yang menarik adalah
fakta bahwa kegiatan gotong royong tidak dipengaruhi oleh perubahan ekonomi.
Gotong royong cenderung marak pada waktu Great Depression. Sebaliknya,
sewaktu mengalami kemakmuran sehingga menyebut diri mereka “People of Plenty”,
spirit gotong royongnya menipis. Meskipun begitu, nampak bahwa semangat baru
volunteerime mulai muncul dari generasi millenium.
No comments:
Post a Comment