Thursday, November 20, 2014

GOTONG ROYONG DALAM BUDAYA AMERIKA DARI SUDUT PANDANG AMERICAN STUDIES

MAKNA GOTONG ROYONG
Salah satu ciri gotong royong Amerika terkandung dalam arti kata caring. Carol Gillligan dalam bukunya In A Different Voice mengatakan bahwa caring merupakan suatu sikap moral dengan arti praktis dalam kehidupan kita. Di dalam konsep gotong royong caring tidak hanya berarti sikap moral antar individu, akan tetapi telah menjangkau komunitas yang lebih luas. Ada 4 konsep caring yang dapat menjelaskan gotong royong di Amerika yaitu suatu kewajiban moral, suatu affect, suatu interaksi antar masyarakat. Dengan demikian, gotong royong sudah dapat dirasakan sebagai suatu kewajiban moral individu internal, suatu yang berinteraksi dengan sesama dan yang akhirnya berkembang menjadi suatu aktivitas masyarakat dan bangsa Amerika.
Unsur lainnya yanh menjadi dasar gotong royong di Amerika ialah empathy, suatu kemampuan untuk membayangkan diri kita berada di posisi orang lain, dan mengerti penderitaan, perasaan, harapan serta tindakan orang lain itu. Di dalam konteks American volunteerism emphaty yang semula merupakan suatu reaksi spontan pada suatu keadaan menyedihkan dari sesama manusia. Saat ini digalakkan melalui organisasi-organisasi pribadi dan dikembangkan oleh organisasi-organisasi swadaya atau Non-Governmental Organisation
(NGO).
Para sukarelawan biasanya tidak mengharapkan penghargaan setimpal karena kegiatan mereka betul-betul sukarela dan dengan keikhlasan hati. Dalam hal ini, ajaran keagamaan sangat terasa dominan, mereka percaya bahwa siapa yang menolong orang yang membutuhkan akan mendapatkan rahmat dari Tuhan.Bangsa Amerika dikenal sebagai bangsa yang memegang teguh paham individualisme. Bagi orang asing (non-America) kata ini sering disalah artikan dengan egoisme bagi bangsa Amerika adalah orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri. Paham individualisme dalam arti populer masyarakat Amerika adalah menghargai hak-hak dan kewajiban indvidu. Amerika mengasumsikan sebuah konsep waktu yang valid yaitu Masa Lampau, Masa Kini dan Masa Depan untuk lebih jelasnya marilah kita bahas di sini :


GOTONG ROYONG DI MASA LAMPAU
Dalam sejarah bangsa Amerika, gotong royong sudah hidup di Amerika sejak zaman kolonial, sebelum berdirinya negara Amerika Serikat sampai sekarang. Kekuatan gotong royong seperti senjata terhebat yang dapat melawan kemiskinan, narkoba, kehamilan di luar nikah, dan batas antara generasi tua dan muda. Kebutuhan dan tujuan yang sama membawa masyarakat dalam spirit gotong royong dadan kerja sama untuk menjaga eksistensi komunitas. Spirit gotong royong dimulai sejak awal kedatangan kaum imigran pertama, salah satunya yang datang dengan kepal The Flower dan bermukim di daerah Plymouth. Spirit saling menolong dan istilah “help thy neighbor” muncul pada waktu mereka mengalami kesulitan dan bahaya kelaparan pada bulan-bulan pertama setelah mendarat. Kebanyakan mereka yang belum berpengalaman dalam bercocok tanam ataupunn pembukuan lahan baru. Sejara mencatat suku Indian-lah yang pertama menanamkan spirit gotong royong pada masyarakat baru itu. Spirit gotong royong yang mereka pelajari dari suku Indian ini diabadikan dalam budaya Amerika dengan perayaan Thanksgiving yang sampai sekarang masih hidup di masyarakat Amerika dan dirayakan setiap kamis minggu terakhir bulan November. Banyak lagi hal-hal / peristiwa-peristiwa gotong royong yang terjadi dari masa ke masa di Amerika itu sendiri yang terus melekatkan spirit gotong royong ini kepada masyarakat Amerika hingga saat ini.
GOTONG ROYONG MASA KINI
Peneliti Jepang Motoko Imai pada tahun 1996 mencatat Amerika Serikat merupakan negara yang paling maju dalam hal kedermawaan khususnya dalam hal prosentasi pendapatan yang diberikan untuk amal, dan rata-rata jumlah waktu yang diberikan untuk pekerjaan sukarela. 
Besarnya kesadaran untuk gotong royong dapat ditelusuri oleh 2 hal. Pertama, keinginan untuk bekerja sama dan membantu orang lain berasal dari awal berdirinya negara ini, yaitu mulai dengan komunitas setempat yang dibangun oleh rakyat secara gotong royong yang selanjutnya berkembang menjadi koloni dan akhirnya menjadi negara-negara bagian (States) dan bersatu menjadi negara Amerika Serikat (The United Stated). Voluntarism Amerika juga datang dari agama. Gereja-gereja maupun synagoge (tempat ibadah orang Yahudi) telah selalu menjadi sumber-sumber besar kegotongroyongan dan sampai sekarang keadaannya masih demikian.

Hal kedua yang menyebabkan volunterisme marak di Amerika adalah karena pemerintahan federal maupun pemerintahan lokal memberikan bantuan dana yang cukup besar pada organisasi-organisasi nirlaba. Karena alasan-alasan tersebut, terdapat banyak kelompok-kelompok relawan dan organisasi-organisasi nirlaba di Amerika. Sekolah dan badan-badan usaha mempunyai program-program volunteri yang saling berhubungan, sedangkan untuk sumbangan amal, badan bernama The United Way mengumpulkannya dari memotong gaji langsung pendonor yang terdiri dari pegawai-pegawai perusahaan dan pemerintahan. Dengan demikian melalui volunterisme dan sumbangan, para individual dapat mengungkapkan keinginan mereka, masyarakat seperti apa yang mereka inginkan dan isu-isu apa yang mereka anggap penting dan perlu dibantu (Imai 1996)
GOTONG ROYONG MASA DEPAN
Salah satu usaha untuk menyemarakkan volunterisme adalah usaha Jummy Carter dan Bill Clinton yang membawa arah gotong royong ke era “Post Moderism”, yaitu dimana sukarelawan menerima imbalan uang untuk waktu dan tenaganya. Hal ini mengundang kritikan dari tokoh-tokoh sosial yang mengatakan apa arti volunterisme bila dibayar kata volunteer mengandung makna keikhlasan hati untuk membantu tanpa mengharapkan imbalan kecuali kepuasan hati sudah dapat membuat “perbedaan” pada kehidupan sesama.
Para kritikus berpendapat bahwa program-program yang dicanangkan pemerintah tentang volunteerism berlawanan dengan makna murninya. Timbul pertanyaan akankah semangat gotong royong yang telah menjadi cikal bakal masyarakat Amerika tertelan oleh perubahan zaman? Kalau melihat kebiasaan masyarakat di daerah-daerah dan kota-kota kecil yang masih melakukan semangat gotong royong secara spontan kiranya semangat murni masih akan hadir bersama modern volunteerism.

Gotong royong dari masa ke masa mengalami pasang surut. Suatu hal yang menarik adalah fakta bahwa kegiatan gotong royong tidak dipengaruhi oleh perubahan ekonomi. Gotong royong cenderung marak pada waktu Great Depression. Sebaliknya, sewaktu mengalami kemakmuran sehingga menyebut diri mereka “People of Plenty”, spirit gotong royongnya menipis. Meskipun begitu, nampak bahwa semangat baru volunteerime mulai muncul dari generasi millenium. 

No comments:

Post a Comment